menu menu

Mengapa Gen Z adalah kekuatan pendorong di balik kemajuan teknologi Afrika

Gen Z memanfaatkan teknologi untuk mengatasi beberapa masalah paling mendesak di Afrika, dengan fokus khusus pada keberlanjutan. Dari energi terbarukan hingga pengelolaan limbah, tren ini sepertinya akan terus berlanjut.

Gen Z memimpin revolusi teknologi di Afrika.

Dengan akses ke smartphone sejak kecil, anak muda memiliki akses ke pengetahuan dan informasi jauh lebih awal dalam hidup dibandingkan dengan teman sebaya yang lebih tua. Kefasihan teknologi ini cocok untuk satu generasi dengan denyut nadi inovasi dan ide baru.

Saat Afrika terus menghadapi tantangan baru, semakin banyak Generasi Z yang datang dengan solusi teknologi untuk membantu di bidang-bidang seperti ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan politik.

Grafik GSMA laporan memperkirakan bahwa akan ada lebih dari 613 juta pengguna ponsel di Afrika Sub-Sahara pada tahun 2025. Diperkirakan ini lebih dari setengah populasi Afrika.

Afrika menghadapi sejumlah tantangan yang dipicu oleh korupsi yang telah membebani upaya pembangunan selama beberapa dekade.

Negara-negara seperti Kenya telah mengambil peran dalam mengajarkan keterampilan pemrograman di sekolah dasar dan menengah. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan profesional teknologi yang akan mengisi pekerjaan saat ini dengan permintaan tinggi baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Di banyak bagian Afrika Sub-Sahara, akses ke sumber energi yang andal masih menjadi tantangan besar.

Meskipun upaya untuk menyediakan listrik untuk sebagian besar rumah tangga, banyak masyarakat pedesaan tidak memiliki akses listrik. Ini menghentikan ekonomi dan membatasi kualitas pendidikan, mempengaruhi jutaan anak kurang mampu.

Gen Z membuat dampak yang signifikan di bidang ini untuk menyediakan sumber energi alternatif dan terjangkau yang dapat diandalkan. Di Kenya, pengusaha muda sedang mengembangkan solusi inovatif dalam energi hijau.

Perusahaan rintisan seperti M-KOPA, yang diperkenalkan oleh perusahaan telekomunikasi terkemuka di negara itu, Safaricom, menggunakan teknologi bertenaga surya untuk menyediakan solusi energi yang terjangkau dan berkelanjutan.

Ini telah memungkinkan lebih banyak anak untuk belajar di rumah dan membantu bisnis berjalan hingga larut malam.

Selain itu, pengelolaan sampah yang buruk telah memperparah pencemaran lingkungan.

Kehidupan laut di benua itu secara langsung dipengaruhi oleh plastik dan polusi udara. Perusahaan besar terus membuang limbah di sungai yang menjadi sumber air bagi masyarakat rentan.

Akibat korupsi, perusahaan jarang dimintai pertanggungjawaban, malah meraup untung miliaran.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pengusaha muda Ghana meluncurkan inisiatif daur ulang yang dikenal sebagai Tas Sampah untuk mengurangi sampah plastik dan mempromosikan ekonomi sirkular. Trashy Bags Africa telah memimpin dalam pembangunan berkelanjutan dengan mengumpulkan dan mendaur ulang lebih dari 30 juta kantong plastik sejak awal.

Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga memberikan kesempatan kerja bagi kaum muda dari komunitas lokal.

Gen Z juga terus memberikan pengaruh yang signifikan di sektor pendidikan.

Kualitas pendidikan di banyak negara Afrika tetap di bawah standar karena sumber daya yang tidak mencukupi dan kurikulum yang ketinggalan zaman. Namun, pengusaha muda sedang mengembangkan platform e-learning dan sumber daya digital untuk membuat pendidikan lebih mudah diakses dan relevan di era baru.

Banyak platform pendidikan online muncul selama pandemi untuk mempertahankan keadaan normal di sekolah.

Sebagian besar platform online telah dikembangkan oleh Generasi Z yang terus memberdayakan anak-anak yang rentan.

Salah satu tantangan besar yang terus menghambat perkembangan ini adalah kurangnya internet dan gadget seperti ponsel atau laptop di sebagian besar daerah pedesaan. Hal ini terus merugikan ribuan anak yang harus bersaing dengan tren global pendidikan yang sedang berkembang. Tapi siapa yang kita salahkan jika bukan pemerintah? Adalah tugas pemerintah untuk menyediakan semua dukungan yang diperlukan termasuk bahan pembelajaran untuk pendidikan yang berkualitas.

Fokus Gen Z Afrika pada keberlanjutan tidak terbatas pada startup dan pendidikan. Kaum muda mendorong perubahan di dunia usaha, berjuang untuk pekerjaan ramah lingkungan dan memastikan keberlanjutan diadopsi untuk mengamankan masa depan yang aman.

Banyak anak muda menganjurkan praktik bisnis yang berkelanjutan, seperti mengurangi emisi karbon dan menghilangkan plastik sekali pakai. Meskipun benua ini paling sedikit mengeluarkan gas rumah kaca, benua ini adalah yang paling parah terkena dampak perubahan iklim.

Komunitas yang kurang terlayani terus menjadi yang terparah dilanda banjir, kekeringan, dan kondisi kesehatan yang mempengaruhi jutaan orang Afrika. Dorongan untuk keberlanjutan ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pemahaman mendalam Gen Z Afrika tentang teknologi menciptakan perubahan positif dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.

Aksesibilitas