menu menu

Para ilmuwan menggunakan 'Coral IVF' dan rekaman audio untuk mengisi kembali terumbu karang yang sekarat

Dalam perkembangan terbaru proyek restorasi terumbu karang, para ilmuwan sedang bereksperimen dengan 'IVF karang' dan rekaman audio dari terumbu karang yang tumbuh subur untuk menarik larva karang yang tahan panas ke wilayah laut yang semakin berkurang.

Akhir-akhir ini kita banyak membicarakan tentang terumbu karang di situs web kami, dan hal ini karena terumbu karang sangat penting bagi kesehatan lautan serta stabilitas semua kehidupan di planet kita.

Apalagi, ini Hari Bumi. Jadi mari kita tunjukkan cinta pada rumah kita!

Dengan menggunakan pendekatan baru dan eksperimental untuk menyelamatkan terumbu karang, para ilmuwan menerapkan strategi ganda: melakukan prosedur 'IVF karang' dan menggunakan rekaman audio kehidupan laut untuk menarik larva karang ke terumbu karang yang semakin berkurang.

Proyek ini merupakan kolaborasi antara dua tim peneliti yang bekerja secara independen untuk mengembangkan teknik memulihkan terumbu karang yang semakin berkurang. Lokasi uji coba pertama untuk pendekatan gabungan mereka berlangsung di Maladewa, dan hasil dari uji coba ini akan ditampilkan dalam film dokumenter BBC One, Planet Yang Mengubah Kita.

Meskipun pendekatan dua arah yang dilakukan para ilmuwan mungkin terdengar tidak konvensional, hasil yang diperoleh telah memicu harapan baru bagi mereka yang memantau ekosistem rapuh yang saat ini berada di ambang kehancuran.

IVF, tapi jadikan larva karang

Kedua kelompok ilmuwan bekerja sama untuk mempercepat regenerasi terumbu karang dengan mendorong larva karang yang tahan panas untuk 'berakar' di wilayah di mana karang mati akibat tekanan panas. Bagian ini sangat penting, karena banyak titik terumbu karang yang telah rusak akibat peristiwa pemutihan.

Sebagai bagian dari upayanya, Profesor Peter Harrison, seorang ahli ekologi karang di Southern Cross University di Australia, mulai memelopori teknik yang ia sebut sebagai 'Coral IVF'.

Coral IVF melibatkan pengumpulan bibit dari karang yang tahan panas. Untuk melakukan hal ini, para ilmuwan mengambilnya dari permukaan laut atau memasang jaring berbentuk kerucut di sekitar karang yang berhasil bertahan dari peristiwa pemutihan.

Penelitian Harrison menunjukkan bahwa perkembangbiakan karang yang tahan panas menghasilkan larva yang lebih tahan terhadap suhu tinggi. Proses ini terjadi di kolam pembibitan terapung, tempat gamet yang telah dibuahi berkembang menjadi larva, yang terlindung dari predator laut dan arus.

Menurut Harrison, metode IVF karang menghasilkan koloni karang hingga 100 kali lebih banyak dibandingkan reproduksi alami. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah ini sebanyak 1,000x untuk memastikan kita dapat meregenerasi terumbu lebih cepat dibandingkan laju degradasi karang saat ini, yang terus meningkat.

Untuk meningkatkan peluang keberhasilan, para ilmuwan berupaya membiakkan karang menggunakan teknik lain: suara.

Mengapa suara penting di sekitar terumbu karang

Mungkin Anda ingat kapan peneliti melatih AI untuk memantau dan menganalisis suara terumbu karang untuk mendeteksi kesehatan mereka secara keseluruhan? Suara terumbu bisa sangat jelas, karena terumbu yang sehat ditandai dengan aktivitas yang bising seperti ikan yang mendengus, krustasea yang mengklik, dan banyak lagi.

Mengingat hal ini, Profesor Steve Simpson dari Universitas Bristol mempunyai ide untuk menyiarkan rekaman suara ikan yang ditangkap di dekat terumbu yang sehat untuk menarik larva karang yang tahan panas ke daerah yang terdegradasi.

Hasil? Nah, larva karang ternyata bisa mendeteksi suara melalui getaran bulu tubuh. Setelah mendengar suara terumbu karang yang ramai, larva-larva tersebut tertipu untuk menetap di tempat-tempat yang mungkin tandus – memulai koloni baru berupa karang yang sehat dan tahan panas.

Penelitian Simpson menunjukkan bahwa larva karang sangat tertarik pada suara berfrekuensi rendah yang dihasilkan oleh ikan teritorial, yang sering kali melindungi karang yang sedang tumbuh. Dengan memainkan suara-suara ini, para peneliti bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih menarik bagi larva karang, yang pada gilirannya dapat membantu misi mereka memulihkan terumbu karang yang sekarat.

Menariknya, co-director dari Planet Yang Mengubah Kita Saya pikir ide untuk menggunakan rekaman audio dari terumbu karang yang sehat untuk menarik larva karang ke daerah yang terdegradasi adalah hal yang mustahil.

Namun, setelah melihat bagaimana larva aktif berenang menuju sumber suara, ia menyebutnya sebagai 'momen eureka' yang mungkin pernah ia dapatkan.

Mengapa metode unik ini penting

Meskipun proyek ini memberikan hasil yang menjanjikan, waktu terus berjalan untuk menyelamatkan terumbu karang yang berharga di planet kita.

Para ilmuwan telah mengibarkan bendera merah, dengan menyatakan bahwa planet kita sedang mengalami peristiwa pemutihan karang global yang keempat sejak tahun 1998, dengan lebih dari separuh kawasan terumbu karang mengalami tekanan panas. Great Barrier Reef di Australia, misalnya, mengalami kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana sekitar 73 persen dari wilayah sepanjang 1,429 mil terkena dampaknya.

Meningkatnya suhu global juga mengancam upaya menggagalkan upaya seperti IVF karang. Jika suhu global naik 2.5C atau 3C, terumbu karang akan hancur total, bahkan dengan penerapan teknik inovatif ini.

Meski begitu, baik Harrison maupun Simpson percaya bahwa jika para pemimpin dunia dan perusahaan-perusahaan besar mengambil tindakan serius untuk menjaga kenaikan suhu hingga sekitar 1.5C, masih ada peluang untuk pemulihan.

Taruhannya memang sangat besar, namun kabar baiknya adalah: jika terumbu karang bisa diselamatkan, kemungkinan besar ekosistem lain di planet kita juga bisa diselamatkan.

Aksesibilitas