menu menu

Rwanda menerima layanan internet satelit Starlink dari SpaceX

Dalam upaya inovatif, layanan satelit Starlink Elon Musk akan digunakan di Rwanda, menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi ke komunitas yang paling kurang terlayani di Afrika Timur.

Menurut International Telecommunication Union (ITU), Rwanda memiliki serapan tinggi dalam pertumbuhan ITC, dan sedang mengembangkan jaringan broadband nirkabel pertama di Afrika yang mencakup seluruh negara.

Di sekolah-sekolah, Rwanda telah melakukan upaya bersama untuk meningkatkan konektivitas internet dan mempromosikan penggunaan teknologi dalam pendidikan.

Pemerintah meluncurkan inisiatif 'Kelas Cerdas' untuk melengkapi setiap ruang kelas di negara ini dengan komputer dan akses internet, bekerja sama dengan Starlink. Guru juga akan dilatih untuk menggunakan teknologi di dalam kelas.

Starlink adalah layanan internet satelit yang disediakan oleh SpaceX, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk.

Program percontohan Starlink di Rwanda diharapkan akan dimulai minggu ini untuk 500 sekolah di daerah terpencil yang akses internetnya terbatas. Pengguna pertama diharapkan akan terhubung secara resmi pada tahun 2024.

'Internet berkecepatan tinggi Starlink akan menawarkan Rwanda kesempatan untuk menutup kesenjangan digital, meningkatkan konektivitas komunitas yang kurang terlayani, dan mengubah negara tersebut menjadi pusat teknologi regional,' kata Paula Ingabire, Menteri TIK dan Inovasi Rwanda.

Layanan ini beroperasi dengan menggunakan jaringan satelit orbit rendah yang terus-menerus mengorbit Bumi, memberikan jangkauan bahkan ke daerah yang paling terpencil sekalipun.

Penyebaran Starlink di Rwanda diharapkan berdampak signifikan pada ekonomi dan pendidikan negara, karena akan memungkinkan lebih banyak orang mengakses sumber daya online dan berpartisipasi dalam ekonomi digital global.

'Starlink akan menjadi game-changer untuk sistem pendidikan Rwanda, memungkinkan siswa mengakses sumber daya online, menghadiri kelas virtual, dan berpartisipasi dalam kolaborasi penelitian global,' kata Patrick Nyirishema, Direktur Jenderal Otoritas Regulasi Utilitas Rwanda.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Rwanda yang lebih luas untuk mempromosikan teknologi dan inovasi. Rwanda telah berada di garis depan transformasi digital di Afrika, dengan inisiatif seperti Kota Inovasi Kigali, pusat yang menarik perhatian internasional.

Negara ini berupaya menurunkan biaya internet, memberikan keterampilan terkait teknologi yang dapat diakses, dan memberdayakan karier masa depan.

Aksesibilitas