Ketika konsumen ingin menginvestasikan uang mereka pada merek yang lebih sadar lingkungan, apakah keberlanjutan menjadi lebih dari sekadar kata kunci? Apakah merek berinvestasi dalam keberlanjutan produk mereka, atau apakah mereka hanya mencuci hijau kita?
Pertama, penting untuk memahami apa itu greenwashing.
Jenny Duranski, pemilik dan pendiri Lena Rose Beauty, mengatakan kepada Real Simple bahwa 'pencucian hijau adalah ketika suatu produk mengklaim sebagai produk yang alami, ramah lingkungan, organik, atau sadar lingkungan — padahal sebenarnya tidak demikian — sebagai sebuah taktik penjualan.'
Mengubah keberlanjutan menjadi alat pemasaran telah merajalela di industri kecantikan. Dengan produk yang mengaku 'hijau', 'alami', dan tidak beracun' atau mengandung bahan-bahan yang 'bersumber secara etis' tetapi gagal menjelaskan artinya, sulit untuk memisahkan fakta dari fiksi.
Masalah lain adalah bagaimana produk 'hijau' ini dikemas. Menurut TerraCycle, industri kosmetik memproduksi 120 miliar unit kemasan setiap tahun namun, menurut Garnier, 56% orang Inggris tidak mendaur ulang produk kamar mandi mereka sama sekali.
Contoh kemajuan di bidang ini meliputi: Kantong Isi Ulang Air Penyamakan Kulit Sendiri di Isle of Paradise, yang menggunakan plastik 81% lebih sedikit daripada botol aslinya.
Larry Raja sampo dan kondisioner isi ulang juga menawarkan 75% kemasan yang dapat didaur ulang, tetapi dimaksudkan untuk digunakan kembali oleh pelanggan dan tidak harus secara inheren 'hijau' dalam cara produksi dan pembuatannya.
Merek ternama seperti Garnier, Maybelline, Unilever, dan The Body Shop semuanya bermitra dengan TerraCycle untuk memastikan botol dan kemasan kosong mereka tidak berakhir di TPA. Meskipun merek-merek ini mungkin belum sempurna, mereka membuat langkah positif untuk perubahan menuju keberlanjutan.
Namun tidak semua merek bekerja menuju pengembangan lingkungan mereka secara proaktif. Pada bulan Januari Jaringan Perlindungan dan Penegakan Konsumen Internasional menyelidiki hampir 500 situs web yang membuat klaim keberlanjutan produk dan menemukan bahwa 40% klaim ramah lingkungan yang dibuat secara online dapat menyesatkan konsumen.
Konsumen memiliki ekspektasi yang lebih tinggi pasca COVID-19 agar bisnis bertindak secara bertanggung jawab. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan 67% konsumen setuju bahwa perusahaan harus membangun kembali dengan lebih baik dengan berinvestasi dalam solusi jangka panjang, berkelanjutan, dan adil.
Pasar kecantikan organik dan alami sedang menikmati rekor penjualan: dengan pasar kecantikan alami global akan menghasilkan £17 miliar pada tahun 2024, jelas kita membutuhkan lebih dari sekadar beberapa bunga pada kemasan untuk berinvestasi dalam suatu produk.
Bagi mereka yang berjuang untuk mengidentifikasi apakah sebuah perusahaan bertindak secara berkelanjutan, perhatikan apa yang disebut industri sebagai 'Enam Dosa Pencucian Hijau'.