Dalam uji klinis pertama di dunia, sel darah merah yang ditanam di laboratorium telah ditransfusikan ke manusia. Jika berhasil, kelanjutannya akan meningkatkan pasokan bagi mereka yang memiliki golongan darah langka dan meningkatkan pengobatan bagi orang-orang yang membutuhkan transfusi rutin.
Anda pernah mendengar tentang daging yang tumbuh di laboratorium, tetapi bagaimana dengan darah manusia yang tumbuh di laboratorium?
Untuk pertama kalinya, beberapa sendok (5-10ml) darah hasil lab telah disuntikkan ke sukarelawan yang berpartisipasi dalam uji klinis terkontrol acak RESTORE di Inggris.
Uji coba ini, jika berhasil, akan membantu memenuhi suplai darah bagi orang-orang dengan golongan darah unik. Profesor di University of Bristol mengatakan golongan darah tertentu sangat langka sehingga mereka hanya dapat menemukan kecocokan pada 10 orang di seluruh Inggris.
Melihat ke masa depan, sel darah yang diproduksi di laboratorium dapat merevolusi pengobatan untuk pasien dengan jenis dan kondisi darah langka seperti sel sabit dan thalassemia.
Mereka yang hidup dengan penyakit ini bergantung pada darah yang disumbangkan untuk transfusi reguler, yang dapat menjadi lebih kompleks untuk dicapai dari waktu ke waktu.