Sekitar 1.7 juta orang di Sudan Selatan menghadapi kelaparan parah setelah Program Pangan Dunia PBB menangguhkan bantuan makanannya di beberapa bagian negara itu.
Pada hari Selasa, badan PBB Program Pangan Dunia (WFP) mengumumkan bahwa 1.7 juta orang di Sudan Selatan berisiko kekurangan pangan karena dana yang tidak mencukupi di samping peningkatan kebutuhan kemanusiaan.
Badan tersebut berencana memberikan perbekalan pangan kepada 6.2 juta orang yang terkena dampak kekeringan, konflik internal, dan perang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina yang telah mempengaruhi pasokan pangan dan ekonomi dunia.
Penjabat Direktur Program Pangan Dunia di Sudan Selatan mengatakan, 'kebutuhan kemanusiaan jauh melebihi dana yang kami terima tahun ini. Jika ini terus berlanjut, kita akan menghadapi masalah yang lebih besar dan lebih mahal di masa depan, termasuk peningkatan kematian, kekurangan gizi, pengerdilan, dan penyakit.'
ALERT: Penangguhan bantuan dilakukan pada saat yang paling buruk bagi penduduk #Sudan Selatan sebagai negara menghadapi tahun paling lapar sejak kemerdekaan.
WFP telah kehabisan semua opsi sebelum menangguhkan bantuan makanan, termasuk mengurangi separuh jatah pada tahun 2021.
— Program Pangan Dunia (@WFP) Juni 14, 2022