menu menu

Pembom bunuh diri membunuh 32 orang di masjid di Pakistan

Sedikitnya 32 orang tewas, dan hampir 150 orang terluka setelah seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah masjid di Pakistan.

Seorang pembom bunuh diri Taliban meledakkan rompinya saat para jamaah baru saja akan memulai salat Ashar di barat laut Pakistan, Peshawar.

Para jemaah termasuk personel polisi, tentara, dan regu penjinak bom, yang diyakini menjadi sasaran serangan itu.

Kepala polisi Peshawar Muhammad Ijaz Khan mengatakan kepada media lokal bahwa antara 300 dan 400 petugas polisi berada di daerah tersebut pada saat ledakan terjadi.

Dampak ledakan itu meruntuhkan atap dan satu dinding masjid dan melukai banyak orang, kata Zafar Khan, seorang petugas polisi setempat. Rumah Sakit Lady Reading telah mengumumkan keadaan darurat dan mengatakan kepada BBC bahwa mereka masih menerima mereka yang terluka selama ledakan itu.

A saudara salah satu anggota pendiri Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Umar Khalid Khurasani, mengklaim bahwa serangan itu merupakan bagian dari serangan balas dendam untuk saudaranya, yang tewas Agustus lalu di Afghanistan.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk pengeboman itu, dengan mengatakan para penyerang di balik insiden itu "tidak ada hubungannya dengan Islam" dan mendesak para pekerja partainya untuk mendonorkan darah demi menyelamatkan nyawa mereka yang terluka.

“Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menyasar mereka yang menjalankan tugas membela Pakistan,” ujarnya. “Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme.”

TTP telah memberontak di Pakistan selama 15 tahun terakhir, memperjuangkan penegakan hukum Islam yang lebih ketat dan membebaskan anggota yang dipenjara. Serangan telah meningkat sejak November tahun lalu setelah gencatan senjata dengan pemerintah hancur.

Pada tahun 2014, enam pria bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok tersebut melakukan serangan teroris di Sekolah Umum Angkatan Darat di Peshawar.

Aksesibilitas