menu menu

Apakah pendekatan terapi yang berfokus pada masa lalu salah?

Pendekatan tradisional untuk terapi cenderung berfokus pada membongkar pengalaman sulit dari masa lalu. Bisakah menggabungkan metode yang penuh perhatian dan berfokus pada masa depan menjadi lebih praktis?

Jika Anda pernah menjalani terapi, Anda mungkin didorong untuk menceritakan kisah Anda dan 'memulai dari awal'.

Pengalaman hidup kita membentuk siapa diri kita, membuat konseling yang berfokus pada masa lalu berguna untuk mengidentifikasi akar dari perilaku, pola pikir, dan kebiasaan negatif tertentu.

Tetapi banyak orang masuk terapi karena mereka tahu pengalaman masa lalu menghalangi kemampuan mereka untuk mengatasi di masa sekarang. Hal ini dapat membuat pemikiran tentang masa depan jangka panjang menjadi sulit dan dapat membuat penyelaman mendalam yang teratur ke masa lalu tampak kontraproduktif.

Untuk alasan ini, penelitian psikologis tentang terapi yang berfokus pada saat ini dan masa depan sedang meningkat. Bersamaan dengan itu adalah bukti bahwa membentuk kembali pandangan dan sikap kita tentang saat ini – serta apa yang akan datang – dapat membantu melindungi kita dari depresi dan menghadapi situasi stres dengan lebih efektif.

Jadi, apa yang dimaksud dengan pendekatan yang berfokus pada masa kini dan masa depan? Mari lihat.


Manfaat mindfulness di masa sekarang

Hari ini, kita lebih teralihkan dari masa sekarang daripada sebelumnya. Keinginan kolektif kami untuk mengambil istirahat sejenak (dan terkadang vital) dari itu semua telah menyebabkan lebih dari 2,500 aplikasi mindfulness menjadi tersedia di toko aplikasi sejak 2015.

Aplikasi populer seperti Tenang dan Headspace telah diunduh lebih dari 150 juta kali dan terus bertambah, menunjukkan bahwa menenangkan diri dari kecemasan kita dengan membumikan diri kita pada saat ini – jauh dari pekerjaan, kehidupan pribadi, dan tuntutan sosial – adalah praktik yang berharga.

Sejumlah penelitian telah terbukti bahwa berlatih perhatian mengurangi perenungan (yaitu pikiran negatif yang berulang atau obsesif) dan stres, meningkatkan memori kerja, mengatur reaktivitas emosional, mendorong fleksibilitas kognitif, dan membangun kepuasan hubungan, di antara manfaat lainnya.

Tentu saja, aplikasi mindfulness tidak dapat sepenuhnya melengkapi bantuan profesional, dan sementara mereka yang berurusan dengan trauma yang signifikan kemungkinan akan mendapat manfaat dari menemui seorang ahli, jelas bahwa mengubah perspektif di masa sekarang dapat sangat bermanfaat.

Dalam psikologi, model yang berfokus pada masa kini diketahui menghasilkan hasil yang serupa dengan kesadaran pada pasien yang hidup dengan PTSD dengan mengembangkan keterampilan mengatasi dan manajemen kecemasan yang baru. Di antaranya adalah teknik relaksasi, landasan, dan restrukturisasi kognitif. Memperhatikan paralel?

Meskipun para peneliti mencatat bahwa model yang berfokus pada masa lalu sama cukup ketika digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan model yang berfokus pada saat ini, beberapa pasien mungkin melihat yang terakhir sebagai alternatif yang lebih berguna untuk menghidupkan kembali dan mendiskusikan trauma mereka di setiap sesi.

Dengan itu, masa depan selalu ada pada kita, dan para peneliti di Psychology Today menyarankan agar kita dapat membuka manfaat lebih lanjut dari praktik perhatian dengan menjelajah ke sana melalui 'perjalanan waktu mental' – atau dikenal sebagai imajinasi.

Pemikiran dan terapi berorientasi masa depan

Mengingat perhatian adalah semua tentang menghubungkan ke saat ini, mengamati suara, sensasi, dan perasaan yang terjadi untuk 'memperlambat,' mungkin tampak kontraproduktif untuk mengatakan bahwa praktik seperti itu dapat diterapkan di masa depan.

Namun, memperhatikan cara kita berpikir tentang masa depan – dari visualisasi internal, narasi yang kita bangun, dan bahasa yang kita gunakan untuk menggambarkannya – berperan dalam bagaimana kita mengharapkan sesuatu untuk dimainkan. dan bagaimana kita akan siap menghadapi tantangan yang dibawanya.

Kerangka kerja psikologi ilmiah dibangun di atas fakta bahwa kita belajar dari pengalaman masa lalu kita – Anda tahu: menyentuh kompor panas, terbakar – tetapi penelitian yang berkembang di lapangan menunjukkan kemampuan kita untuk 'menavigasi ke masa depan' sangat penting untuk menentukan perilaku manusia.

Di satu sisi, gaya ini sudah dimanfaatkan di kantor terapis. Berorientasi ke masa depan atau terapi berbasis solusi, pasien didorong untuk menerima bahwa peristiwa dari masa lalu tidak dapat berubah – melainkan makna dan harapan mereka yang berasal dari peristiwa tersebut bisa.

Bekerja sama, terapis dan klien dapat berhasil mengubah makna peristiwa tertentu dan membangun kepercayaan bahwa masa depan akan terus menjadi positif. Saya tahu, mungkin terdengar sedikit 'jangan khawatir, berbahagialah' tetapi ada bukti bahwa optimisme membantu.

Luasnya saran penelitian optimisme tentang apa yang akan datang dapat 'secara signifikan memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik dengan [mempromosikan] gaya hidup sehat, perilaku adaptif, dan respons kognitif.'

Mendapatkan bantuan untuk kesehatan mental, meskipun kesadaran akan masalah ini meningkat, masih agak tabu dan bahkan bisa menakutkan bagi banyak orang. Mengetahui apa pilihannya dan mencari tahu pendekatan yang tepat dapat membuat prosesnya jauh lebih lancar.

Aksesibilitas