Pertama di dunia, negara ini secara resmi mengakui psikedelik sebagai obat yang sah. Mulai Juli, psikiater resmi akan dapat meresepkan obat untuk penyakit mental yang resistan terhadap pengobatan seperti gangguan stres pascatrauma dan depresi.
Selama beberapa dekade, para ilmuwan dan peneliti telah berusaha untuk membuktikan potensi medis yang luar biasa dari obat-obatan psikedelik.
Berkali-kali senyawa pengubah pikiran ini telah menunjukkan janji tulus dalam meringankan beberapa kondisi yang paling sulit (dan mahal) untuk diobati, namun dengan stigma yang masih melekat kuat, upaya untuk mengubah citra dan mengintegrasikannya ke dalam sistem perawatan kesehatan saat ini relatif sia-sia.
Hingga saat ini, karena Australia baru menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui halusinogen sebagai obat yang sah.
Diumumkan minggu lalu, The Therapeutic Goods Administration menyatakan mereka telah menemukan 'bukti yang cukup untuk manfaat potensial pada pasien tertentu,' dan mulai Juli, psikiater resmi akan dapat meresepkan MDMA dan psilocybin (bahan aktif dalam jamur ajaib) untuk penyakit mental yang kebal pengobatan.
baru: TGA Australia mengizinkan resep psilocybin dan MDMA oleh psikiater
MDMA untuk pengobatan gangguan stres pasca-trauma, psilocybin untuk depresi yang resistan terhadap pengobatan – kontrol ketathttps://t.co/XCS0KhWTHN pic.twitter.com/t4gmZPxxJe
—Josh Butler (@JoshButler) Februari 3, 2023
TGA memastikan untuk menentukan bahwa zat tersebut hanya akan diizinkan untuk digunakan dengan cara yang sangat terbatas, dengan MDMA diresepkan untuk gangguan stres pasca-trauma dan psilocybin untuk depresi.
"Meresepkan akan terbatas pada psikiater, mengingat kualifikasi dan keahlian khusus mereka untuk mendiagnosis dan merawat pasien dengan kondisi kesehatan mental yang serius, dengan terapi yang belum mapan," kata pengawas itu.
'Masing-masing harus disetujui oleh komite etika manusia.'
Untuk memperoleh ini, mereka perlu menunjukkan pelatihan mereka, pemilihan pasien yang kuat, dan protokol perawatan berbasis bukti, serta pemantauan pasien.
Juga belum dikonfirmasi bagaimana psikiater pada akhirnya akan memberikan akses ke obat-obatan tersebut, karena saat ini tidak ada obat yang disetujui yang mengandung MDMA atau psilocybin yang tersedia dan disetujui oleh TGA untuk resep di pasaran (walaupun informasi lebih lanjut mengenai hal ini akan dirilis) .