Statistik dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa perekonomian Tiongkok sedang menurun dan pertemuan dengan lebih dari selusin CEO dari AS, mencerminkan upaya Tiongkok untuk memitigasi masalah yang mendesak ini.
Pekan lalu, banyak orang yang terkejut setelah terungkap bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengan beberapa CEO terkemuka AS. Pertemuan ini diselenggarakan dengan nyaman karena lebih dari 100 CEO global hadir di Beijing untuk menghadiri Forum Pembangunan Tiongkok tahunan.
Ketegangan antara AS dan Tiongkok telah menjadi titik fokus lanskap geopolitik, yang ditandai dengan persaingan strategis dan perselisihan di berbagai bidang. Pertemuan tak terduga baru-baru ini menambah lapisan intrik pada hubungan yang sudah rumit antara kedua negara.
Keterlibatan strategis ini menggarisbawahi minat Tiongkok dalam memanfaatkan keahlian dan sumber daya perusahaan-perusahaan terkemuka Amerika untuk mencapai tujuan ekonominya dan mendorong kerja sama internasional.
Detail pertemuan
Pada hari Rabu, dalam upaya untuk menarik bisnis asing ke perekonomiannya – yang masih merupakan salah satu ekonomi terbesar secara global – Presiden tidak hanya bertemu dengan para CEO tetapi juga akademisi. Laporan menyatakan bahwa pertemuan tersebut menunjukkan keterusterangan seperti Xi menjelaskan kekhawatirannya dengan perekonomian Tiongkok dan menurunnya investasi asing langsung.
CEO yang hadir termasuk Stephen Schwarzman, salah satu pendiri Blackstone; Raj Subramaniam, Presiden FedEx; Mark Carney, Ketua Bloomberg; Cristiano Amon, Presiden Qualcomm, dan banyak lagi.
Presiden Xi mengatakan ketika bertemu dengan para pemimpin bisnis & cendekiawan AS: Tiongkok & AS harus membantu, bukan saling menghalangi. Selama kita memandang satu sama lain sebagai mitra, saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan bekerja sama untuk saling menguntungkan, hubungan Tiongkok-AS akan menjadi lebih baik. pic.twitter.com/UdOb4AD4Tp
— Juru Bicara发言人办公室 (@MFA_China) 28 Maret, 2024
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran mengenai menurunnya investasi luar di Tiongkok karena faktor-faktor seperti pertumbuhan yang lebih lambat, ketatnya peraturan, dan pertanyaan mengenai prospek jangka panjang negara tersebut. Sepanjang perjalanan, Xi mempertahankan optimisme dan keinginannya untuk masa depan yang lebih baik antara AS dan Tiongkok.
laporan dari China Central Televisions menunjukkan para hadirin dengan penuh perhatian mendengarkan pemimpin Tiongkok saat ia berbicara kepada mereka.