Terlepas dari beberapa ledakan yang jelas, album ketiga Post Malone adalah pesta tunda berulang yang diseret oleh kebencian terhadap wanita.
Post Malone ingin Anda tahu bahwa dia tidak mempercayai siapa pun.
Dia menghabiskan hari-harinya minum di Lamborghini-nya dan menghindari teman-teman lama yang menanyakan apakah ibu mereka bisa mendapatkan tiket ke pertunjukannya. Dia berkelahi dengan pacarnya tetapi membeli kalungnya sesekali untuk menenangkannya. Dia mencela semua orang yang mendiskreditkannya sebelum dia menemukan kekayaan, dan memamerkan pakaian desainernya dengan sedikit kerendahan hati.
Jika semua ini terdengar klise dan menyedihkan, itu karena memang begitu. 'Hollywood's Bleeding' Post Malone mengecewakan aman dan formula, menutupi tanah bahwa dia sudah banyak dieksplorasi di kedua album sebelumnya tanpa mengatakan sesuatu yang baru.
Secara instrumental, persis seperti yang Anda harapkan – gitar akustik, gema atmosfer, pengiriman vokal yang halus, dan drum trap dasar. Ini sengaja berwarna gelap, dan dengan demikian hasil akhirnya tidak terlalu menyenangkan. Hanya ada begitu lama orang bisa tertarik pada pria kulit putih kaya yang membual tentang ketenaran atau murung tentang hubungan. Pada lagu ketujuh belas, lagu itu menjadi tipis dan aku sangat menginginkan satu lagu yang bukan tentang gadis, mobil, atau ego Post sendiri.
Terlalu panjang dan kembung, sebagian besar 'Hollywood's Bleeding' mudah didengar tetapi tidak berambisi. Tidak apa-apa, saya kira, tetapi energi kilat yang hadir pada hit besar 'Sunflower' tidak benar-benar ada di sini, dan terlalu banyak terfokus pada kekayaan dan mendiskreditkan wanita.
Kebal terhadap konsensus kritis
Patut diingat bahwa Post Malone tidak pernah benar-benar menjadi hit dengan kritikus musik atau publikasi pada umumnya, namun terus menjadi salah satu artis paling sukses secara komersial di generasinya. Meninjau karyanya terasa sedikit berlebihan karena akan naik ke puncak tangga lagu selama berbulan-bulan, terlepas dari apa yang dikatakan hipster keyboard kutu buku seperti saya.
Sangat mudah untuk melihat mengapa dia melakukannya dengan sangat baik juga. Vokal Post diproduksi dengan baik dan bersih di seluruh LP ini, dibasahi dengan reverb dan dibuat untuk menjadi pusat perhatian di setiap lagu. Drum yang dalam dan serak dan akord gitar dasar membuat semuanya tetap berjalan dengan cukup menyenangkan, dan terkadang pengaturan ini bekerja dengan sangat baik – 'Enemies', 'Circles', 'Die For Me', dan 'Take What You Want' cenderung menjadi hit besar di masa depan.