Penelitian baru menyatakan bahwa berteriak dapat berdampak buruk terhadap perkembangan anak seperti halnya kekerasan seksual dan fisik. Laporan ini memperingatkan bahwa generasi muda yang terkena pola asuh yang tidak ramah sejak dini akan lebih cenderung melakukan tindakan mandiri, menggunakan narkoba, dan melakukan kejahatan.
Menurut sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di Sains Langsung, membentak, merendahkan, atau mengancam anak secara verbal dapat berdampak buruk terhadap perkembangan mereka seperti halnya kekerasan seksual atau fisik.
Oleh karena itu, para penulis – yang mengkaji dampak perilaku tersebut dengan meninjau bukti-bukti yang ada – percaya bahwa berbicara kasar kepada remaja juga harus dianggap sebagai bentuk pelecehan, terutama karena hal tersebut meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada anak-anak sebesar 50 persen.
Ini termasuk kecemasan, penarikan diri dari pergaulan, impulsif, agresi, dan hiperaktif.
“Kami tidak menyarankan agar orang tua tidak menetapkan batasan tegas terhadap perilaku anak-anak mereka, namun sulit untuk membenarkan seringnya disiplin yang keras, mengingat implikasinya terhadap kesehatan mental,” kata Jennifer Symonds.
'Fakta bahwa satu dari 10 anak berada dalam kategori risiko tinggi mengalami masalah kesehatan mental merupakan suatu kekhawatiran dan kita harus menyadari peran orang tua dalam hal tersebut.'
Grafik penelitian juga menemukan bahwa pola asuh yang bermusuhan sejak dini menempatkan generasi muda pada risiko yang lebih besar untuk menyakiti diri sendiri, penggunaan narkoba (19.9 persen), dan melakukan kejahatan (4.4 persen) di kemudian hari.
'Jenis tindakan orang dewasa ini dapat merusak perkembangan anak seperti halnya subtipe penganiayaan lain yang sudah diketahui dan sudah diketahui secara forensik seperti kekerasan fisik dan seksual pada masa kanak-kanak,' bunyi laporan tersebut, yang menyatakan bahwa lebih banyak anak yang mengalami pelecehan verbal dibandingkan kekerasan seksual atau fisik, dengan jumlah orang yang mengalaminya mencapai 40 persen (dan terus bertambah).