Saat konflik politik meletus di mana pun di dunia, jurnalis dan tim media mengemasi perlengkapan mereka dan dengan berani keluar untuk melaporkannya. Berita tersebut bukanlah sesuatu yang harus diterima begitu saja oleh publik, terutama karena bahaya telah meningkat selama setahun terakhir.
Jurnalisme bisa menjadi profesi yang sangat bermanfaat.
Itu salah satu yang memungkinkan penulis untuk tetap mengikuti perkembangan peristiwa dunia sambil menjadi ahli dalam berbagai subjek. Terkadang, pekerjaan itu bahkan bisa membawa Anda keliling dunia.
Banyak yang bermimpi ditugaskan ke pekerjaan yang berada di tengah-tengah aksi, melapor di zona konflik, atau menceritakan kisah langsung tentang apa yang terjadi di sudut paling tidak jelas di planet kita. Ini, bagaimanapun, dapat melibatkan risiko besar.
Tahun-tahun paling berbahaya yang tercatat bagi tim pers adalah antara 2012 – 2016, saat terjadi lonjakan pelaporan zona perang di Suriah, Afghanistan, dan Yaman. Saat ketegangan mereda di area ini, kematian awak media mulai menurun sekitar tahun 2019.
Namun dalam setahun terakhir, ketegangan politik yang meningkat telah menyebabkan sektor ini menjadi sangat berbahaya sekali lagi. Tahun lalu adalah tahun paling mematikan bagi tim pers sejak 2018, terutama bagi mereka yang bekerja di bidang ketidakstabilan dan konflik politik.