Uber, raksasa ride-hailing, baru-baru ini mengumumkan perluasannya ke dunia penerbangan. Meskipun langkah ini mungkin tampak seperti titik balik dalam kenyamanan perjalanan, hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak lingkungan.
Hampir semua dari kita, terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar di Inggris Raya, pasti pernah mengalami masalah dengan Uber.
Diluncurkan pada tahun 2009, platform ini merupakan perombakan dalam perjalanan, yang memungkinkan pengguna berpindah dari A ke B dengan mudah yang belum pernah terlihat sebelumnya. Sekarang, dengan integrasi penerbangan ke dalam aplikasi Uber, pengguna dapat memesan perjalanan dari pintu ke pintu di satu tempat.
Fitur pemesanan penerbangan baru Uber dapat membuat perjalanan lebih mudah diakses dan nyaman bagi lebih banyak orang. Dengan mengintegrasikan penerbangan ke dalam aplikasi, wisatawan akan dapat membandingkan harga dan merencanakan perjalanan multi-moda yang mencakup mobil dan pesawat, serta menyederhanakan proses perencanaan perjalanan.
Selain itu, aplikasi ini dapat memanfaatkan data dari perjalanan pengguna sebelumnya untuk merekomendasikan penerbangan yang disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan mereka, memberikan pengalaman perjalanan yang lebih personal.
Namun, perluasan penawaran Uber ke penerbangan menimbulkan masalah lingkungan yang signifikan.
Perjalanan udara merupakan kontributor utama emisi gas rumah kaca, dan dampak dari langkah ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
Meskipun aplikasi tersebut dapat mendorong wisatawan untuk memilih moda transportasi yang lebih berkelanjutan, seperti kereta api atau bus untuk perjalanan yang lebih pendek, ada juga potensi perluasan maskapai penerbangan murah yang mengarah pada peningkatan penerbangan jarak pendek, yang pada akhirnya mengarah pada emisi yang lebih tinggi. .
Perlu dicatat bahwa Uber telah membuat komitmen terhadap keberlanjutan dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan telah berjanji untuk menjadi platform mobilitas listrik sepenuhnya di London pada tahun 2025, dan juga telah meluncurkan fitur yang memungkinkan pengendara di kota-kota tertentu memilih untuk mengendarai kendaraan hibrida atau listrik.
Namun, perusahaan tetap bungkam tentang dampak lingkungan dari fitur pemesanan penerbangan barunya.